Dilanku
By Salsabilla Kiranasafira - January 29, 2018
Aku tidak mau mendahului kehendak Tuhan tentang hadir dan pergi, ada dan tiada, bersama atau tidak. Namun, izinkanlah aku menulis untuk dia, sosok 'Dilan' yang selama ini membantuku tetap mau bernafas.
Halo
Halo
Aku tau kamu memang
bukan Dilan, yang suka berantem dan tawuran sama orang lain
Aku tau kamu memang
bukan Dilan, yang jadi anggota klub motor
Aku tau kamu
memang bukan Dilan, yang rela tidak melakukan kebiasaannya hanya untuk Milea
Aku tau kamu
memang bukan Dilan, yang menyuruh Milea untuk tidak rindu, karena berat dan ia
takkan kuat
Aku tau kamu
memang bukan Dilan, yang berkata akan membuat orang yang menyakiti Milea hilang
Tapi kamu adalah
Dilanku, yang kalo berantem cuma sama tembok, ngelawan emosi sendiri
Tapi kamu adalah
Dilanku, yang jadi anggota klub tadarusan
Tapi kamu adalah
Dilanku, yang tetap melakukan kebiasaanmu dan membuatku sadar masing-masing
dari kita punya impian yang harus kita wujudkan untuk kemudian kita syukuri
bersama
Tapi kamu adalah
Dilanku, yang akhirnya menciptakan jarak untuk rindu hadir, berat namun itulah
yang akhirnya membuatku mampu untuk menghadapi beratnya kehidupan
Tapi
kamu adalah Dilanku, yang ketika aku menangis karena seorang lelaki yang
sebelumnya berkata padaku “aku nggak suka ada cewek nangis gara gara cowok” meninggalkan
aku, tidak memilih untuk membuat lelaki itu hilang, namun kamu lebih memilih
untuk tidak pernah hilang agar aku tidak kesepian
Dilanku,
yang seperti
tukang ojek ketika memakai jaket jeans,
Terimakasih
sudah mau menjadi alasan untuk tidak menyerah sekarang dan menjadi penopang
Bella bisa berdiri tegak sampai sekarang
Terimakasih
sudah selalu meyakinkan ketika aku bahkan tidak yakin dengan diriku sendiri
Terimakasih
sudah menyisihkan sedikit waktu untuk menemani aku jalan-jalan keliling Jogja
naik motor boncengan dengan spion kiri untuk melihat kearahku
Terimakasih
sudah mau berkata “Bel, aku pulang Jogja ya” ketika aku dalam keadaan sangat
kacau
Terimakasih sudah
memberiku berjuta kebahagiaan dan kesedihan yang sangat keterlaluan nemunbisa
membuat aku menjadi seperti sekarang
Semoga
kedepannya akan banyak cerita yang bisa aku tulis tentangmu, agar nantinya
lahir buku berjudul namamu dengan cover berwarna biru dongker serta font judul
berwarna abu-abu. Doakan. Semoga aku bisa mewujudkan impian anehmu itu ya,
Dilanku.
0 komentar