Kecil bukan berarti tidak berguna

By Salsabilla Kiranasafira - June 09, 2017

Belakangan ini, banyak banget masalah yang ada di Indonesia & mungkin dunia. Entah itu dari bidang sosial, pendidikan, politik, atau yang lainnya. Ketika muncul satu permasalahan, kebanyakan orang berusaha atau kalo emang belum mampu buat berusaha ya at least mereka pengen gitu buat ngelakuin sesuatu yang besar, yang bisa nyelametin entah itu negaranya atau mungkin dunia. Well, sangat perlu diapresiasi sih orang orang yang seperti itu.

Buat orang orang yang punya kesempatan dan mau berusaha, atau bisa dibilang punya kewenangan , maka sudah bukan menjadi suatu hal yang sulit untuk istilahnya menyelamatkan negara atau dunia. Entah itu dengan membuat peraturan, memaparkan argumennya didepan lembaga lembaga penting, atau yang lainnya.

Lantas bagaimana dengan orang yang ingin berbuat sesuatu yang besar, tapi tidak mempunyai kesempatan? Mari mulai menafsirkan 'besar' itu terlebih dahulu. Sesuatu yang besar, pada awalnya pasti didahului dengan sesuatu yang kecil. Nggak mungkin ada besar kalau nggak ngelewatin fase kecil dulu. Nah, mari terapkan penafsiran singkat tersebut. Ketika kamu merasa tidak punya kesempatan untuk berbuat sesuatu yang besar, maka cobalah berbuat sesuatu yang bermanfaat terlebih dahulu. Sesuatu yang bermanfaat untuk siapa? Ya cobalah dengan sesuatu yang bermanfaat untuk dirimu sendiri terlebih dahulu, lalu ke teman temanmu, lingkungan sekitarmu. Mungkin suatu saat nanti akan datang kesempatan untuk kamu berbuat sesuatu yang lebih besar :)

Gini nih. Ibaratnya masalah besar disini adalah merokok. Si A berfikiran bahwa merokok bisa ngerugiin dirinya sendiri dan ngerugiin orang lain. Nah dengan mikir kaya gitu, si A nggak akan merokok. Trus, ada orang sebut saja si B. Si B ini adalah perokok yang sudah kecanduan. Dia tidak berfikiran bahwa merokok itu merugikan dirinya, karna dia sudah kecanduan. Tapi dia tetap sadar bahwa merokok dapat merugikan orang orang disekitarnya. Maka dari itu, dia tidak merokok di tempat umum sehingga tidak merugikan orang lain. Nah dua pemikiran itu sebenernya berbeda. Yang satu pro rokok yang satu lagi anti sama rokok. Tapi coba bayangin kalau dua pemikiran itu terfikirkan oleh semua orang. Mungkin jumlah perokok pasif di Indonesia bakal berkurang drastis. Tapi inget ya si A dan si B ini hanya berfikiran lalu bertindak, tanpa blaming each other:)

Dari contoh diatas, sebenernya bisa digaris bawahi ya kalimat terakhirnya wkwk. Iya, mereka melakukan sesuatu yang mereka anggap benar, trus tidak menyalahkan pendapat yang berbeda dari mereka. Coba kalo semua orang di dunia kaya begitu ye. Aman nyaman damai sentosa.

Jadi inti dari tulisan tulisan absurd diatas adalah sebenernya kamu bisa ngelakuin banyak hal yang bermanfaat untuk dirimu sendiri, orang lain, negara, atau bahkan dunia hanya dengan melakukan hal kecil yang sebenernya mungkin bakal terlihat besar di perspektif orang orang disekitarmu. Dan jika berbeda pendapat dan persepsi, nggak perlu menyalahkan dan mencaci maki yang berbeda dengan kamu. Cukup lakukan yang kamu yakini, yang sesuai dengan hati nurani kamu. Karna menurut aku, hati nurani itu ibarat malaikat yang bisikin kebaikan kebaikan ke kamu gitu wkwk. Allah nggak akan bikin hambanya melakukan hal yang salah, atau seenggaknya ketika hambanya salah maka cepat atau lambat pasti akan disadarkan, trus tergantung orangnya mau sadar atau enggak. Lagian aku percaya kok di semua kepercayaan, Tuhan nggak akan mau umatnya melakukan kesalahan dan bersedih karena kesalahan tersebut. Karena Tuhan sayang sama semua umatnya tanpa terkecuali :)

With love,
Bella

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar